COMPANY PROFILE
Kedai Khas Sunda
“SUKAHATI”
Disusun oleh: Muhammad Livi Satria S.par
1. Sejarah Berdirinya Usaha
Siapa yang tidak kenal warung nasi “SUKAHATI” di era 1960an hingga 1990an. Ia adalah sebuah warung nasi kecil yang berlokasi di daerah cicaheum tepatnya di terminal cicaheum. Terminal cicaheum adalah tempat persingahan bagi orang luar kota sebelum adanya jalan tol di kota bandung. Terminal Ini merupakan satu-satunya terminal terbesar sebelum adanya terminal leuwi panjang. Tidak terbayang bagaimana ramainya terminal ini pada saat itu, dilihat setiap hari ribuan orang luar kota hilir mudik baik mahasiswa, pedagang dan sebagainya. Para pelancong di terminal ini menyebut kami adalah warung nasi yang favorit pada saat itu.
Nama “SUKAHATI” itu sendiri muncul dari para kondektur dan supir bis yang pada saat itu mendesak kami untuk membuat papan nama (Plang) warung nasi seperti yang lain. Beberapa orang diantara mereka berinisiatif membuat papan nama warung nasi sendiri. Alhasil terciptalah 3 papan nama dan salah satunya adalah “SUKAHATI”, bukanya menemukan titik temu justru mereka berdebat sengit hingga salah satu ketua preman disitu mengambil keputusan “SUKAHATI”-lah yang layak menjadi nama warung nasi ini karena warung nasi ini cocok di hati konsumen. Pada akhirnya melihat alasan tersebut semua orang setuju untuk menyebut kami warung nasi “SUKAHATI”.
1985 menjadi tonggak sejarah kami melebarkan sayap dengan ekspansi usaha membuat rumah makan di daerah cileunyi-cinunuk. Tepat pada tahun tersebut kami menjadi market leader di hati pelanggan Biro perjalanan wisata, Aero Catering (pesawat Bouraq dsb), Catering Instansi/perusahaan, Catering Resepsi. Mulai situlah hingga saat ini kami menempati peringkat ke-2 di Bandung sebagai rumah makan yang dipercaya Konsumen biro perjalanan wisata di kota Bandung.
Sejak tahun 1995 perusahaan kami mulai berkembang pesat dengan dibukanya sukahati cabang Cipacing-Cileunyi (yang kini menjadi pusat) dan saat itu mulai bermunculan cabang-cabang lain dengan konsep warung nasi, diantaranya seperti cabang Cicalengka, Parakan muncang, Padalarang, Leuwi panjang dan Naripan. Terhitung pada saat ini kami memiliki 8 cabang yang tersebar di kota Bandung.
Tahun 1999 saat krisis ekonomi menerpa Indonesia, “SUKAHATI” Pusat (Cipacing) sempat mengalami penurunan omset diakibatkan kualitas produk, pelayanan dan faktor lain yang tidak diprediksi (Pesaing) bermunculan. Terbersit ide untuk menggunakan jasa konsultan bisnis dan akhirnya pada tahun 2001 disepakati bapak Edi Mukhlas Phd. yang terpilih untuk membenahi kekurangan kami di bidang pengelolaan restoran profesional. Ditangan beliau Strategi dan Re-Branding kami ada dengan nama “Kedai Khas Sunda “SUKAHATI”” dengan Logo yang berbeda, penampilan dan suasana Restoran berbeda, pelayanan dan menu-menu Unggulanya jauh berbeda dibanding sebelumnya.
Restorasi tersebut memberikan dampak positif bagi perusahaan. Sedikit-demi sedikit pelanggan mulai berdatangan kembali dan “SUKAHATI” seperti menemukan jati dirinya yang sempat hilang. Seiring dengan waktu rasa percaya diri kami mulai bangkit dan akhirnya kita memiliki visi untuk menjadi catering dan restoran yang memiliki market leader terbesar di kota bandung.
Seiring dengan waktu lambat laun “SUKAHATI” bermetamorfosis dari system usaha Tradisional (keluarga) menuju kearah profesionalsme dengan menggunakan SDM yang sesuai dibidangnya. Kami menciptakan beberapa program dan training owner, pegawai dan staff dengan bekerja sama Konsultan STP Bandung (Enhaii). Banyak hal baru ditemukan, dari situlah kami memiliki wawasan yang cukup disertai pengalaman yang memadai menuju ke arah visi kami dengan misi sudah jelas.
2. Visi & Misi Usaha
Visi: “Menjadi Market Leader Konsumen di bidang Jasa Boga dan Restoran Khas Sunda Di Kota Bandung”.
Misi:
1. Memprioritaskan Kepuasan konsumen dan menjaga loyalitas konsumen “SUKAHATI”.
2. Mengutamakan kualitas pelayanan dan produk kuliner yang terjangkau oleh masyarakat luas.
3. Mengoptimalkan potensi pegawai dan berusaha memperjuangkan hak-haknya sebagai pegawai.
4. Menjaga image dan brand perusahaan secara internal ataupun eksternal.
5. Senantiasa mengikuti perkembangan industry kuliner yang berkembang di masyarakat luas dan berusaha melakukan inovasi.
Melakukan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk Masyarakat sekitar